Tuesday, 16 June 2015

Komputasi Modern Permodelan Dunia Nyata Dengan Aplikasi Simulasi

Pengertian Komputasi Modern
Komputasi modern adalah sebuah konsep sistem yang menerima intruksi-intruksi dan menyimpannya dalam sebuah memory, memory disini bisa juga dari memory komputer. Oleh karena pada saat ini kita melakukan komputasi menggunakan komputer maka bisa dibilang komputer merupakan sebuah komputasi modern.  Dalam kerjanya komputasi modern menghitung dan mencari solusi dari masalah yang ada, dan perhitungan yang dilakukan itu meliputi:

1.      Akurasi (big, Floating point)
2.      Kecepatan (dalam satuan Hz)
3.      Problem Volume Besar (Down Sizzing atau pararel)
4.      Modeling (NN & GA)
5.      Kompleksitas (Menggunakan Teori big O)

Pemrograman simulasi
Pemrograman simulasi adalah suatu ilmu programming yang mempelajari tentang bagaimana memanipulasi sebuah model sedemikian rupa dari sebuah sistem nyata. Tujuan dari pemrograman simulasi adalah sebagai berikut :
  1.   Untuk mempelajari perilaku sistem (behavior)
  2.   Untuk pelatihan / training
  3.  Untuk hiburan / permainan (game)
Pemrograman model simulasi, seperti yang disebutkan sebelumnya, dapat dilakukan menggunakan bahasa umum komputer (general purposes language) atau menggunakan bahasa simulasi. Satu bahasa simulasi tidak dapat menjadi alat yang tepat untuk semua kasus permodelan simulasi. menggunakan bahasa simulasi berasal dari keinginan untuk mempersingkat waktu yagn dibutuhkan untuk mengembangkan mdoel valid yang relatif mudah didebug  dan yang meneydiakan output statistik yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.

Contoh aplikasi simulasi Komputasi modern
    
1.  OMNeT++.

     OMNeT++ adalah simulator kejadian diskrit berorientasi objek. Simulator dapat digunakan untuk pemodelan: protokol komunikasi, jarignan komputer dan pemodelan lalu lintas, multi-processors dan system terdistribusi, dan lain-lain. OMNeT++ mendukung animasi dan penjalanan. OMNet++ bersifat object-oriented berarti setiap peristiwa yang terjadi di dalam simulator ini berhubungan dengan objek-objek tertentu.

OMNet++ juga menyediakan infrastruktur dan tools untuk memrogram simulasi sendiri. Pemrograman OMNet++ bersifat object-oriented dan bersifat hirarki. Objek-objek yang besar dibuat dengan cara menyusun objek-objek yang lebih kecil. Objek yang paling kecil disebut simple module, akan memutuskan algoritma yang akan digunakan dalam simulasi tersebut.

2.   Ns2

     Ns adalah simulator kejadian diskrit yang ditargetkan pada peneltiian jaringan. Ns menyedaikan dukungan mendasar untuk simulasi TCP, routing, and multicast protocols baik dengan jaringan kabel atau tanpa (lokal dan satelite). Ns dikembangkan oleh ISI, the Information Sciences Institute at the USC school of engineering. Source code penuh ns 2 dapat downloaded dan dapat dikompile ke berbagai platform, termasuk yang paling popular Unix flavours and Windows.

3.  JSIM

   JSIM adalah simulasi berbasis Java dan lingkungan animasi mendukung simulasi berbasis situs. Dalam JSIM, mode simulasi mungkin dibangun menggunakan paket kejadian (paradigma penjadwalan-kejadian) atau dengan paket proses (paradigma interaksi-proses). Sebagai tambahan, perancang grafis (paket model) memungkinkan proses pemodelan dengan cepat mdibangun secara grafis.  Paket qds (Query Driven Simulation) masih dalam pengembangan mengontrol penyimpanan, , penarikan dan eksekusi model simulasi sebagaimana Java Beans dan menggunakan JDBC untuk mengakses basis data. Juga menyimpan model input dan output. JSIM mempunyai 3 paket dasar: antrian, statistik dan variat.

Pengendalian Penjualan BBM Bersubsidi

Ide ini muncul ketika saya mengisi bensin di sebuah pom bensin di bilangan depok, ketika itu saya melihat sebuah mobil mewah mengisi bbmnya dengan bbm bersubsidi jenis premium (oktan 88), yang seharusnya bbm jenis itu di peruntukkan untuk golongan tidak mampu dan angkutan umum, memang seharusnya sudah secara moral para pemilik kendaraan roda dua maupun empat yang bisa dikategorikan tidak murah mengisi bbm-nya dengan bbm non subsidi, namun tampaknya negara kita masih sangat jauh dari kesadaran itu, sehingga bbm bersubsidi banyak yang salah sasaran, dan efeknya adalah kesejahteraan yang tidak merata. Memang beberapa cara telah dicoba pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini, contohnya pada medio akhir tahun 2013 pertamina mensosialisasikan pemasangan RFID yang dimaksudkan untuk penjatahan bbm bersubsidi yang dapat dibeli oleh satu kendaraan perharinya, lalu beberapa bulan setelahnya beberapa SPBU di daerah jakarta sudah mulai menghilangkan bbm bersubsidi, dan juga di SPBU yang terdapat di rest area jalan bebas hambatan, namun semuanya masih belum mendapatkan hasil yang maksimal dan menurut saya hanya menghabiskan biaya, contohnya RFID, hanya beberapa bulan lalu berjalan kembali seperti biasa. Lalu saya terpikir kenapa tidak dari awal kendaraan-kendaraan sebelum dijual dipasangkan alat yang gunanya untuk mendeteksi apakah kendaraan tersebut bisa mengisi bbm bersubsidi atau tidak (bukan hanya pembatasan) yang ditransmisikan sama seperti RFID, dan menurut saya cara tersebut lebih mudah dan murah, dan juga tidak ada pilihan bagi pengguna kendaraan karena sudah tertanam dari pabrik, sedangkan untuk kendaraan yang sudah lebih dulu beredar dijalan diwajibkan untuk memasang alat tersebut baik di SPBU terdekat atau di bengkel resmi masing-masing pabrikan dan pemasangan harus dilakukan paling lambat 2 minggu setelah alat ini di sosialisasikan, karena setiap pengisian bbm alat tersebut harus terdeteksi, atau kendaraan bermotor tidak dapat mengisi bbm, bila pemerintah konsisten bisa dipastikan tidak ada lagi bbm yang salah subsidi dan pemerintah bisa mengoptimalkan APBN untuk pembangunan yang lebih merata.