Ide
ini muncul ketika saya mengisi bensin di sebuah pom bensin di bilangan depok,
ketika itu saya melihat sebuah mobil mewah mengisi bbmnya dengan bbm bersubsidi
jenis premium (oktan 88), yang seharusnya bbm jenis itu di peruntukkan untuk
golongan tidak mampu dan angkutan umum, memang seharusnya sudah secara moral
para pemilik kendaraan roda dua maupun empat yang bisa dikategorikan tidak
murah mengisi bbm-nya dengan bbm non subsidi, namun tampaknya negara kita masih
sangat jauh dari kesadaran itu, sehingga bbm bersubsidi banyak yang salah
sasaran, dan efeknya adalah kesejahteraan yang tidak merata. Memang beberapa
cara telah dicoba pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini, contohnya pada
medio akhir tahun 2013 pertamina mensosialisasikan pemasangan RFID
yang dimaksudkan untuk penjatahan bbm bersubsidi yang dapat dibeli oleh satu
kendaraan perharinya, lalu beberapa bulan setelahnya beberapa SPBU di daerah
jakarta sudah mulai menghilangkan bbm bersubsidi, dan juga di SPBU yang
terdapat di rest area jalan bebas hambatan, namun semuanya masih belum
mendapatkan hasil yang maksimal dan menurut saya hanya menghabiskan biaya,
contohnya RFID, hanya beberapa bulan lalu berjalan kembali seperti biasa. Lalu saya terpikir kenapa tidak
dari awal kendaraan-kendaraan sebelum dijual dipasangkan alat yang gunanya
untuk mendeteksi apakah kendaraan tersebut bisa mengisi bbm bersubsidi atau
tidak (bukan hanya pembatasan) yang ditransmisikan sama seperti RFID, dan menurut
saya cara tersebut lebih mudah dan murah, dan juga tidak ada pilihan bagi
pengguna kendaraan karena sudah tertanam dari pabrik, sedangkan untuk kendaraan
yang sudah lebih dulu beredar dijalan diwajibkan untuk memasang alat tersebut baik
di SPBU terdekat atau di bengkel resmi masing-masing pabrikan dan pemasangan
harus dilakukan paling lambat 2 minggu setelah alat ini di sosialisasikan,
karena setiap pengisian bbm alat tersebut harus terdeteksi, atau kendaraan bermotor
tidak dapat mengisi bbm, bila pemerintah konsisten bisa dipastikan tidak ada
lagi bbm yang salah subsidi dan pemerintah bisa mengoptimalkan APBN untuk
pembangunan yang lebih merata.
No comments:
Post a Comment